Pancaran senja menerobos dari balik bilik tua diujung suatu kota. Menaburkan kesenyapan yang menyusupi seluruh aura. Bahkan suara jangkrik yang melantunkan lagunya pun tak sampai membangunkan suasana keramaian disana. Sayup-sayup ku dengar dari jauh kau teriakkan namaku, memanggilku untuk bergegas menujumu.
Tapi ku terlalu malas untuk benar-benar memicingkan telingaku agar aku yakin kaulah yang menyebut namaku. Sudah lebih dari sewindu selalu ku dengar suara lirih itu memenuhi angkasa. Tapi tak pernah ku temui wujudmu meskipun dalam bayangan.
*Senja yang mana yang akan membawamu kembali?*
Ku bertanya kepada ratusan burung yang selalu melintasi samudra, tapi tak sekalipun mereka melihatmu mengayuhkan perahu merapat ke kotaku.