Pipi pualam itu telah kembali Melebur kerinduan yang selalu mematri Menyuguhkan kengatan yang sempat sembunyi Aku ceburkan diri kedalam oase hati Segarnya menggelontor nokta-noktah diri
Pipi pualam itu telah kembali Menebar senyuman dibalik tirai Merajut kedipan mata laksana untaian kalibat tasbih Membelai dengan telapak tangan lalu mengusap pipi
Pipi pualam itu sudah ada disini Memberi teriakan-teriakan kecil yang melankoli Membatik lubrikasi diantara kasur dan sprei Salam dari diri yang sudah bertemu kembali